Sunday, December 20, 2009

Sinetron Islam KTP








Umat Islam yang dikatakan hanya ber-KTP Islam, hanyalah mereka yang tidak menjalankan ajaran agama Islam dengan sebaik-baiknya. Namun ketika ditanya apa agamanya, jawabannya langsung Islam. 
Kehidupan umat Islam Indonesia yang tidak sesuai dengan syariat Islam itu sendiri
Semua hal yang terkait dengan problema umat Islam, coba diangkat menjadi tontonan yang lumayan mendidik.dan menjadi tontonan menggemaskan dalam sinetron Islam KTP.

Namun kita dapat mengamati sendiri bahwa hampir dalam setiap dialognya dipenuhi kata-kata "bahlul" yang artinya bodoh. Bukan hanya sekali dua kali tetapi frekuensinya sangat dominan. Disamping itu, di setiap scene juga berisi ejekan, makian, dan kata-kata yang sangat tidak pantas disaksikan. Bukan hanya oleh anak-anak bahkan termasuk oleh orang dewasa. Di tengah-tengah upaya masyarakat kita untuk memberikan pendidikan dan contoh perilaku yang baik kepada anak-anak melalui isi sinetron "Islam KTP" jauh dari tujuan itu.  Meski begitu sajian sinetron ini, masih dalam "wajar-wajar saja" Nothing's Perfect. Kita ambil saja yang bagus dan buang yang jeleknya. Gitu saja kok repot.

Alur ceritanya lucu, tapi mengandung pesan agama yang tersampaikan dengan ringan dan tidak memaksa
Banyak tema menggelitik yang diangkat dalam cerita sinetron ini. Kalau dihubungkan dengan judul sinetron, sebenarnya telah terjadi upaya memperpanjang episode.

Produser sinetron Islam KTP berasal dari kalangan artis yakni Anjasmara.
Mengenai sinetron Islam KTP, Anjasmara mengaku bangga sebab memberikan ilmu atau pendidikan bagi siapa saja. "Saya dan grup serta Multivision Plus merasa bangga bisa memberikan tak hanya hiburan tapi juga ilmu bagi saya, teman-teman saya, dan penonton sinetron ini," kata Anjasmara di Kampung Artis, Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (11/7), seperti dikutip Halo Selebriti di SCTV.

Lebih jauh tentang film tersebut, pastinya sudah bisa ditebak. Ya, film ini mengangkat seorang karakter yang mengaku beragama Islam namun hanya sebatas buat melengkapi data identitas diri di Kartu Tanda Penduduk (KTP) semata. Seorang pemain di Para Pencari Tuhan, Idrus Madani, juga terlibat di sinetron ini
Islam KTP merupakan program seri komedi Religi yang menuturkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh manusia pilihan. Kelebihan ini tentunya tidak seperti yang dimiliki nabi atau rasul, tapi memang Allah memberi kemampuan untuk manusia yang telah mencapai pemikiran Ma'rifat.
Biasanya, kelebihan atau kemampuan menyadarkan ini justru dimiliki wali Allah untuk menyadarkan atau memberi pencerahan bagi mereka-mereka yang telah ‘salah jalan’.
Cara penyampaiannya pun kerap unik dan tidak masuk akal. Atau bahkan kontroversi. Seorang penjudi justru insyaf ketika ia diberi nomor judi dan dimenangkan dalam bertaruh. Sesungguhnya, itulah ujian bagi manusia dan hasilnya sungguh mencerahkan. Kesadaran muncul tidak melewat nasihat ataupun contoh. Justru ujian dan cobaanlah yang menyadarkan manusia. Hanya manusia dengan kemampuan mencapai Ma’rifat, mampu melakukan semua ini!

Dalam ceritanya, sinetron ini banyak menampilkan berbagai ajaran dan sejumlah nasihat soal agama dan kehidupan. Tanpa bermaksud menggurui, acara ini pun akhirnya dikemas secara komedi. Cara penyampaiannya pun selalu unik dan tak masuk akal, bahkan terkadang menampilkan sebuah kontroversi.
Program yang digarap rumah produksi Multivision Plus ini diawali dari keresahan para tim kreatif sinetron ini terhadap generasi muda yang beragama Islam namun tidak menjalankan ibadah sebagaimana mestinya. “Kita resah terhadap generasi muda, yang mana mereka cuma tahu agamanya Islam tapi enggak tahu tentang syariat-syariat Islam. Dari kekhawatiran ini terbentuk konsep yang kemudian kita namai Islam KTP ,” ungkap Sutradara Islam KTP , Syaiful Drajat.

Lalu, bagaimana tanggapan para bintangnya mengenai rencana pembuatan versi film dari sinetron ISLAM KTP ini? "Ya kita sih senang banget ya. Ceritanya saat kita syuting, produser, Pak Anjasmara bilang kalau akan dibuat filmnya. Kita sih senang dan minta doanya saja," ujar Reza Aditya yang berperan sebagai Mamat ini.

Lain halnya dengan Aiman Rizky yang berperan sebagai Karyo. Menurutnya, dengan peralihan media komunikasi ini, syiar agama yang ada dalam sinetron ini akan menyebar menjadi lebih luas karena ditayangkan di bioskop. "Kalau film kan kita main dan nantinya orang akan bayar jika mau nonton. Kalau sinetron kan bisa lihat di TV. Tapi yang pasti lebih senang saja, soalnya akan diputar di film dan syiarnya menjadi lebih luas dan lebih baik lagi," kata Aiman.


Adalah Idrus Mardani , aktor yang berperan sebagai Ustad Ali. Ustad Ali merupakan tokoh sufi dan diyakini sebagai wali Allah. Ustad Ali pun selalu mempunyai cara-cara unik untuk memberikan kesadaran bagi orang lain. “Sosok Bang Ali yang sederhana dan penampilannya tidak seperti ulama, tapi insya Allah dia ini wali Allah. Makanya banyak sekali adegan dimana Bang Ali lebih tahu perkara orang atau tiba-tiba suka muncul di mana saja dia suka. Ini disebut karomah.” Idrus Mardani yang berperan sebagai Bang Ali juga mengaku sangat senang saat pertama kali ditawari sebagai Ustad Ali di sinetron ini. “Ini menyangkut soal agama. Tapi tetap dijalani dengan happy  saja. Anggap saja sedang sama-sama beribadah,” ungkap Idrus.
USTADZ ALI adalah contoh ‘wali Allah’ yang selalu punya cara-cara unik memberi penyadaran bagi orang lain. Bagaimana dia harus menyadarkan seorang ustadz yang begitu pelit dalam beribadah, meskipun sang ustadz dilimpahi harta. Begitu juga dua tokoh, Mamat dan Karyo. Yang pertama pengangguran yang kedua adalah seorang petugas kebersihan kampung. Lewat sentuhan Ustadz Ali keduanya akhirnya sadar, apapun posisi mereka tanggung jawab mereka sama di mata Allah. Memberi penyadaran bahwa bekerja adalah ibadah, hanya bisa dilakukan Ustadz Ali tanpa menyinggung perasaan mereka.



Sama halnya dengan Idrus Mardani, Lionil Hendrik  yang berperan sebagai Jami, juga sangat tertantang ketika menjadi salah satu pemain di sini. Jami merupakan sosok pemuda kaya yang tidak mengerti sama sekali tentang agama. Dalam sinetron ini diceritakan, Jami bertemu Sabina (Martina Aisyah) yang merupakan putri Ustad Ali.
Jami pun merasa menemukan kenyamanan saat bertemu Sabina. Tantangan untuk tokoh Jami pun mulai terlihat saat ia hendak ‘mendekati’ Sabina, ia harus mengerti soal agama. Maka dari itu, Jami pun rela belajar mengenai agama.
“Dari dulu saya belum pernah bermain untuk judul religi. Makayanya, saat ditawari bermain di sinetron ini saya bersedia, karena saya juga beragam Islam, jadi bisa untuk belajar agama lebih dalam lagi,” ujar Lionil.



Aiman Rizky sebagai Karyo
Aiman Ricky Firmansyah lahir di Bandung, 27 Oktober 1986 anak Bungsu dari dua bersaudara pasangan Salim dan almh. Elin Karlina ini mengawali kiprahnya di dunia hiburan Tanah Air secara kebetulan belaka. Kala itu, tepatnya di tahun 2004  silam, ada seleksi pemilihan model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah remaja terbitan ibu kota. Ricky akhirnya mau juga mengikuti saran teman-temannya untuk ikut serta. Sayangnya, dia tidak lolos seleksi.
Biarpun begitu, ternyata ada sebuah agensi yang melihat bakat terpendam dalam dirinya. Oleh sang agensi, Ricky disuruh untuk mengirimkan fotonya kepada majalah remaja tersebut. Tak disangka, kali ini Ricky malah masuk menjadi salah satu finalis. Jadilah ia dikontrak eksklusif selama satu tahun oleh majalah itu.
Adanya kontrak itu membuat dia memilih untuk hijrah ke Jakarta. Tak lama, ia lalu mendapat tawaran untuk menghiasi berbagai iklan produk. Sebut saja Cheetos Shot, Fresh Cologne ataupun Zestea. Suatu hari, di awal tahun 2005, ketika Ricky mengantarkan seorang teman untuk syuting sinetron Bunga Di Tepi Jalan, ia mendapat tawaran untuk menjadi figuran di sinetron itu.
Kini Ricky sudah menjadi pemeran utama dalam film Islam KTP yang muncul pada bulan Ramdhan di SCTV
Tokoh-tokoh lain dalam seri komedi religi ini adalah Sabina, anak Ustad Ali. Seperti layaknya anak kuliahan, Sabina mempunyai masalah dalam kehidupan cintanya. Jinan, kekasih Sabina, ngebet ingin menikahi kekasihnya itu. Pasalnya, pacaran menurut Ustad Ali tidak Islami.

Belum lagi kehadiran Mahdit, pria yang selalu mencatat setiap amal kebaikan yang telah diperbuat. Memberi sedekah, membangun musala, bahkan menolong orang miskin pun dicatat dalam buku miliknya, catatan amal.
Suatu ketika, musala yang didirikan oleh Mahdit terbakar. Anehnya, Ustad Ali justru bersyukur. Warga tentu saja kaget mendengar ucapan Ustad Ali.

Ternyata, rasa syukur itu justru menyadarkan Mahdit bahwa setelah musala terbakar, pria itu tidak usah bersusah payah mencari amalan. Biar catatan amal baik itu menjadi rahasia Allah SWT.




Dunia peran sinetron sepertinya tak pernah kering dari talenta-talenta muda penuh bakat. Dalam sinetron komedi religi ISLAM KTP produksi Multivision, aura kebintangan tersebut muncul dalam diri Martina Aisyah Putri yang membawakan peran Sabrina. Ia adalah adik ipar Ustadz Amir.
Seperti galibnya anak kuliahan, Sabrina punya masalah dengan kehidupan cintanya dengan Jinan. Belum lagi masalah yang dihadapi Bu Witri, istri Ustadz Amir. Ia harus sering-sering menghadapi gosip dan ucapan-ucapan miring dari para tetangga. Sebagai istri ustadz, ia harus menghadapi semua ini dengan lapang dada.

Aisyah, sapaan dara kelahiran Medan, 11 Juni 1991, menapaki karir di dunia entertainment bermula saat menjadi model Gadis Sampul pada tahun 2005. Dari situ keberuntungan makin terbuka baginya.
"Tanpa sengaja sedang jalan-jalan, ada produser yang mendatangi aku untuk main sinetron, dari situlah aku awal menekuni dunia akting," tuturnya saat disambangi di lokasi syuting sinetron ISLAM KTP, Kampung Artis Jakarta Timur, belum lama ini.
Beberapa tawaran main FTV, film, maupun foto session dari beberapa majalah terus bejubel. "Baik syuting atau foto, semua aku kerjakan asal tidak bentrok dengan schedule yang ada," ujar Aisyah yang sudah mantap memilih dunia hiburan sebagai jalan karir. "Aku memang senang dengan dunia ini," akunya polos


Reza Aditya (Mamat)


Qubil alias madid musyawaroh , kalo ada dia cerita jadi bermakna, walaupun perannya jadi antagonis.

Dul, Bapaknya TB


















Enting Ibunya TB


















Susan

















Nina


Sabrina


Artis cilik Tebe kegirangan saat Taufik "Islam KTP" menyambangi rumahnya. Pada hari itu Taufik yang berperan sebagai bapak Tebe dalam sinetron Islam KTP di SCTV, berniat berlibur ke Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Tebe langsung mengganti pakaian dan berlarian di sekitar kolam begitu tiba di lokasi. Namun, anehnya, bocah berambut khas itu hanya berputar-putar dan tidak masuk ke air. "Aku takut sama air," ucap Tebe sambil tertawa, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV. Hanya saja, karena terus dibujuk, Tebe akhirnya memberanikan diri terjun ke kolam.
Toh, niat jahil muncul di benak para pemain. Tebe yang terus berpegangan sengaja dilepaskan sendiri di tengah kolam. Walau tak tenggelam karena menggunakan pelampung, ekspresi ketakutan tampak jelas di muka Tebe. "Papa, papa, papa," teriak Tebe meminta pertolongan pada Taufik yang tertawa geli.
Aksi jahil berhenti. Tebe, Taufik, dan pemain Islam KTP lainnya melanjutkan liburan dengan gembira. Mereka mencoba berbagai wahana air seperti perosotan raksasa dan perahu karet di sungai berarus

si TB
kata babak TB kalo dah dapet duit lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....
kata bapak TB kalo liat bang ali ,,lariiiiiiiii
kata bapak TB ngasih sedekah itu dapaet pahala,,,,,dasar anak amis nih.
kata bapak TB,,,,?????
si mamat > dasar lo POLEM,,,,artinya apa yaa ??
si karyo > legowooooooooo mat ,,,,,,,,,,,,,,
si RT > alah maak keceplosaaannnnnnnnnnnnnnnn
bang ali >>> hek hek hek,,,gosok-gosok siwak,,,sambil hidungnya merekah



Pesepak bola Christian Gonzales bakalan maen sinetron islam KTP yg tayang di SCTV
rencananya chistian maen bersama dengan keluarganya,
walopun cuman 2 episode,istri Chistian berharap ini akan mengobati kerinduan christian masyarakat dengan suaminya.....

inipun kali pertama bagi putri mereka untuk terjun ke dunia entertainment...'mudah2an bisa sebagai batu loncatan"ujarnya

cerita 2 episode tersebut rencananya berkisar ttg kehidupan real christian...

Setelah penyerang tim nasional Indonesia, Christian 'El Loco' Gonzalez main di Sinetron ISLAM KTP, kini giliran penyerang sepak bola lainnya, Irfan Bachdim yang akan main di sinetron yang tayang di SCTV itu. Menurut PR Multivision Plus, Aris Muda, pihaknya memang sudah berupaya untuk membujuk Irfan untuk bermain bersama di Sinetron ISLAM KTP.
"Rencananya memang akan kita pakai. Saat ini kita tetap terus mengusahakan untuk membujuk Irfan. Seperti Gonzales kemarin itu kita kejar ke mana-mana dan kita tawarin. padahal, awalnya dia juga enggan untuk main sinetron. Tapi istrinya juga sedikit protektif karena pekerjaan utamanya kan pemain bola bukan pemain sinetron," ujar Aris Muda saat ditemui di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Fenomena penayangan Sinetron SINETRON KTP memang tengah menjadi buah bibir. Menurut Aris, semenjak mengajak bintang tamu Gonzalez yang bermain di dua episode, tayangan ISLAM KTP menuai rating yang sangat bagus. Bahkan, menurut Aris, pihaknya juga akan berencana mengajak tokoh-tokoh top untuk bermain di sinetron itu.
"Kita kan pernah mengajak Wali juga. Selain mereka juga pengisi soundtrack sinetron ini. Mau tidak mau, setelah 233 episode ISLAM KTP selalu melakukan rekapitalisasi cerita, termasuk pemain-pemain yang mengundang selebritis top, mungkin sekalian pejabat negara," pungkas Aris


Related Post : SINETRON ARTI SAHABAT

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Kang Iwan K-sev | Thank's for your visit To My Site - Ridwan Mulyana | Cibeureum